Penyusun:
§ Ashri Nurul Izza
Hanum
§ Davina Lita
Crisanti
§ Gabriella Cristy
§ Ganis Artika
Aulia
§ Heru Kuswandanu
§ Widyanto Probo
Prakoso
Tema:Menghargai Perbedaan
Judul: Si Pemulung
Tokoh:
- Supono sebagai pemulung (Pono)
>Pekerja keras,
pantang menyerah, jujur, mudah marah berbadan tinggi dan kurus, tidak
bersekolah.
- Ponimin sebagai
pemulung (Poni)
>Pendiam, pemalu,
penakut, mudah menyerah, jujur, mudah tersinggung, berbadan kurus, agak pendek,
dan rambut berponi.
- Alle van Houtman
sebagai teman sekelas Poni
>Kaya, manja,
sombong,suka mengejek, berbadan pendek, berkacamata, suka pamer.
- Mrs. Jumirah van
Houtman sebagai ibu dari
Alle
>Sombong, kaya,
suka mengejek, berpenampilan, berbadan gendut, berambut keriting.
- Alia sebagai teman
sekelas Alle dan Poni
>Sombong suka mengejek,
cantik, berambut panjang, berbadan pendek dan kurus.
- Ibu Tari sebagai
wali kelas Poni, Alle dan Alia
>Baik hati, suka
menolong, rajin, rendah hati, bijaksana, adil, berbadan kurus, berambut
panjang, suka menggelung rambut.
Adegan
1
Pagi itu seorang
anak laki-laki berjalan menuju sebuah pintu. Ia membukanya dan memasuki sebuah
ruangan, di dalamnya terdapat sebuah
meja di sudut, lembaran koran yang terletak di sampingnya, dan sebuah tungku di
dekat tumpukan sampah di sudut lainnya.
Pono : (terbangun dari balik lembaran
koran) “Lho, dek?”
Poni : (menutup pintu,
menghampiri Pono)
Pono : “Kenapa kamu tidak sekolah?”
Poni : (melepaskan tas dengan
mata berkaca-kaca, kepalanya tertunduk sambil memeluk tas, ia hanya bisa
menjawab pertanyaan kakaknya dengan gelengan)
Pono : “Poni, ayo cerita pada kakak.”
(suaranya lembut membujuk sambil memegang dahu Poni agar wajah mereka
berhadapan)
Poni :
“Tadi” (melepaskan tangan Pono) “bu guru menyuruhku pulang” (menarik nafas) “masalah SPP, kak”(memandang Pono)
Pono : “ oh, ya sudah. Kamu sabar saja”(menepuk
pundak Poni) “Nanti kakak akan mencari sampah yang lebih banyak
lagi”(tersenyum)
Poni : (tersenyum) “Iya,Kak. Nanti Poni
Bantu ,ya?” (Berpelukan)
Adegan
2
Di dekat pusat
perbelanjaan, Pono dan Poni memakai baju compang-camping. Mereka mengais tong
sampah di depan pintu masuk.
Poni : “Kak, ini surga sampah buat
kita"
(tersenyum, mengangkat sampah)
Pono : “Haha, iya! Ayo, semangat dek!”
(mengasih sampah)
Tiba-tiba Alle dan ibunya keluar dari pintu mall.
Alle : “Haa? (menutup mulut, terkejut)
Mrs. Ju : “Kenapa, baby?” (suara melengking,
mengibaskan rambut)
Ale : “I...i..itu kan, itu kan temen
sekolahku mi” (menunjuk Poni)
Mrs. Ju : “Apa??!! Ayo kita datangi!”
(menggandeng tangan Alle, mengajaknya ke tempat Pono dan Poni)
Alle : “Heyy, Poni.. main apa tuh?”
(tertawa dengan nada mengejek)
Mrs. Ju
: “Baby, kamu kenal sama gembel ini?”
(bertolak pinggang)
Alle : “Hahahahah... huahahaha..
hahahahaha” (tertawa seperti orang gila)
Pono : “Siapa mereka, Dek?”
Poni : (melempar karung sampahnya, lari
meninggalkan Pono dan mengejarnya)
Adegan 3
Di gang kecil yang
gelap nan sepi.
Pono : (Menarik tangan Poni,
menghentikannya)
“Kamu kenapa, Poni?”
Poni : (Menangis) “Huhuhuhuhuhuhu, aku
malu, kak.” (sesenggukan)
Pono : “Kamu yang sabar, hidup itu adalah
perjuangan. Don’t be weak boy... Kamu sekolah
untuk belajar. Ingat itu! Kakak bekerja seperti ini , supaya nanti kamu bisa jadi orang gedhe” (merentangkan
tangan) “Suatu hai kita akan jadi orang kaya, Dek!”
(menggenggam tangan Poni)
Poni : (Mengangguk lalu menghapus air mata
dan tersenyum).
Adegan
4
Di ruang kelas, ada
dua buah papan tulis, hitam dan putih, tiga buah bangku untuk guru. Seorang
anak pemalu duduk diam menatap buku pelajaran Matematika. Tidak terganggu
dengan suara-suara bising disekitarnya. Lalu bel berbunyi, sang guru memasuki
ruang kelas.
Bu Tari : “Selamat pagi anak-anak....!”
Anak-anak : “Pagi, bu guru...!!!”
Bu Tari
: “Apa kabar anak-anak?”
Anak-anak : “Baik, bu guru!” (tawa meledak)
Bu Tari : “Sudah-sudah, ayo kita mulai
pelajaran hari ini.” (meletakkan tas di meja guru)
Anak-anak : “Iya, bu guru...!”
Bu Tari : “Sudah!” (mulai kesal) “Sekarang
semua buku dimasukkan, keluarkan kertas dan alat tulis! Hari ini ulangan.”
Anak-anak : “Yaaaaahhhh.... (mengeluh, mengeluarkan kertas dan
alat tulis)
Menit demi ment
berlalu. Bu Tarri berjalan hilir mudik di kelas, mengawasi muridnya. Bel
istirahat berbunyi, tanda ulangan sudah berakhir.
Bu Tari : “Sudah, ayo kumpulkan!”
(menghampiri muridnya satu persatu. Mengambil jawaban
soal dari mereka, berjalan keluar ruangan)
Alle : (berdiri di atas meja) “Pengumuman,
teman-teman! (berteriak)
Poni : (bangkit dari kursi lalu berdiri
hendak keluar kelas)
Alle : “Tunggu! (menghentikan Poni).
Poni : (menghentikan langkahnya).
Alle : “Kembali ke tempat dudukmu!”
(menunjuk Poni dan berbicara dengan nada memerintah)
Poni : (kembali ke tempat duduknya)
Alle : “Nah,dengarkanlah!!” (memandang
berkeliling ke ruangan) “Kemarin,” (tersenyum)
“Aku
melihat seorang pemulung. Ia bersama salah seorang
dari kita, lho...” (masih
terseenyum).
Alia : “Apaa...?? Yang bener? Emang siapa All?
(penasaran)
Alle : “Mau tau?” (menatap Alia)
Alia : (mengangguk)
Alle : “ Tuh, anaknya” (menunjuk Poni)
“Ternyata ada gembel di sekolah kita.”
Anak-anak : (tertawa terbahak-bahak, Poni tetap
menunduk)
Alia : “hahaha. Gembel,gembeel,gembel..!”
(mengejek Poni, menjulurkan lidahnya di depan Poni)
Alle : “Dasar gembel! Gembel lu!! Ngapain
sekolah di sini? Pulang sana! Cuma gembel, berani-beraninya
masuk ke sekolah ini... Wuuuuu!!” (berteriak sambil menendang meja Poni) (Suasana kelas masih ramai
dengan tawa riuh anak-anak)
Adegan 5
Di ruang guru,Bu Tari sedang menghadap layar
komputernya sambil mengetik.Sesekali ia membuka tumpukan buku
dihadapannya.Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar.
Bu Tari
: “Silahkan masuk.”(menclongak,pintu terbuka)
Pono : “Permisi,Bu Guru.”
Bu Tari
: “Oooh….”(berdiri karena
terkejut).
Pono : “Maaf,mungkin Bu Guru terkejut
dengan penampilan saya.Tapi saya hanya ingin membayar uang SPP.”
Bu Tari : “Ma..maaf,saya tidak
bermaksud”(tergagap)”silahkan duduk”(memandang ke arah kursi di depan mejanya.)
Pono : (duduk di tempat yang sudah
dipersilahkan).
Bu Tari : (duduk di tempat duduknya).
Pono : “Ini,Bu”(menyerahkan beberapa lembar
uang kertas dan banyak uang receh).”Jumlahnya
pas dua ratus ribu.Sejumlah uang yang harus saya bayarkan untuk SPP Poni selama empat bulan.”
Bu Tari : “Anda siapanya Poni,Nak?” (memandang
dengan ingin tahu)
Pono : “Saya kakaknya, nama saya Pono, Bu.”
(mengajak bersalaman sambil tersenyum lebar)
Bu Tari : “Oh, ya. Saya wali kelasnya Poni,
panggil saja Bu Tari.” (bersalaman) “Sebelumnya
maaf, tapi apa kamu tidak sekolah ?”
Pono : (menggeleng, hening sejenak)
Bu Tari : “Emm,apa tidak ada keluarga lagi?
Ma..maksud saya selain orang tua kalian…”
Pono : “Tidak,Bu.Sepeninggal orang tua
kami,kami hanya hidup berdua. Yah,juga dibantu
teman-teman sesama pemulung lainnya tentunya.”(tersenyum)
Bu Tari : “(mengangguk-angguk)”Memangnya
kalian tinggal dimana,Nak…?”(tersenyum)
Pono : “Oh,itu Bu…Di bawah jembatan.Dekat
sungai Mambu,rumah kami hanya berjarak
dua belas langkah dari rumah gedhek warna merah muda.Kalau ibu Guru ke sana…Ibu tinggal tanya,’dimana
rumah Pono dan Poni ?’ Tapi nggak sulit kok bu.Soalnya di depan rumah kami
sampahnya banyak sekali.”
Bu Tari : “Wah,kamu giat sekali
ya,Nak”(tersenyum) “Baiklah,ini
uangnya saya simpan dulu”(mengambil
uang di meja,memasukkannya di dalam laci).
Pono : “Boleh saya keluar? Saya mau mencari
sampah lagi.”(melirik ke arah pintu)
Bu Tari :”Ya,mari saya antar.”(berdiri
mengantar Pono keluar)
Adegan 6
Bu Tari dan Pono berjaln keluar dari ruangan guru.Mereka menuju ke
halaman sekolah. Saat itu,waktu menunjukkan saat anak-anak pulang
sekolah.Terlihat sejumlah murid yangberlari-lari.Poni ada di antara
mereka,hanya berjalan menunduk.
Pono : “Poni !” (berlari bersama Bu Tari menghampiri Poni) “Ayo
pulang bareng !”
(menggandeng tangan Poni)
Poni : (menampik tangan Pono)
Bu Tari : “Poni….kamu kenapa?”(memegang bahu
Poni, tiba-tiba datanglah Alle dan Alia)
Alle : “Teman-teman,lihat ada
pemulung!”(menunjuk ke arah Pono,Poni,dan Bu Tari)
Alia : “Mana-mana ?”(menoleh
kesana-kemari).”Oh,itu….Hahaha!”
Pono : “Poni,ada apa ini?”(memegang bahu
Poni).
Poni : (menampiknya) “Jangan sentuh aku !”
Alia : “Wah,si gembel malu nih punya kakak
gembel.Padahal kan kalau sama-sama gembel
kan cocok…Ngapain sih?Dasar,euhh…Gembel lu,gembel-bel-bel-bel-bel bel!”
Bu Tari : “Alia!”(menatap dengan marah).
Alle : “Alah,Bu…Itu kan
kenyataan!”(tertawa)”Yang namanya gembel itu nggak pantes sekolah sama orang kaya seperti kita!”
Pono : “Hei,bocah ingusan!Jaga
omonganmu!!Kamu piker kamu siapa?!”(hendak memukul)
Poni : “Stooopp!!”(berteriak)”Aku benci
jadi orang miskin!Kenapa semua orang megejekku?
Apa salah jika aku dilahirkan sebagai orang miskin? Toh,aku juga nggak mencuriapapun dari
kalian”(terengah-engah,hendak menangis).
Alia : “Yaah,memang”(mengibaskan rambut)
“Tapi itu bukan urusanku…”
Alle : “Salah sendiri jadi orang
miskin!”(mendorong Poni)
Bu Tari
: “Cukup!! Alle,kamu sudah keterlaluan. Sekarang kamu dan Alia ikut
tempat saya ke kantor. Pono, bawa
adikmu pulang.”
Adegan
7
Di kantor Bu Tari,Mrs.Jumirah,sedang berhadapan dengan Bu
Tari.Sedangkan Alle dan Alia menjalani hukuman mereka.Mereka berdiri dengan
satu kaki dan kedua tangan memegang telinga.
Mrs.Jumirah :
“Apa-apaan ini? Saya tidak terima anak saya dibeginikan.”(bertolak pinggang)
Bu Tari : “Itu resiko”(bersendekap).
Mrs.Jumirah :
“Apa salahnya jika dia berkata sebenarnya? Sekolah ini mengutamakan, kejujuran,kan? Apa jadinya
Bu…”(berbicara dengan cepat”).
Bu Tari : “Ibu Jumirah!”(mengela pembicaraan)
Mrs.Jumirah :
“Jangan panggil saya Jumirah.Panggil saya Mrs.Mira”
Bu Tari : “Nama anda memang Jumirah”.
Mrs.Jumirah :
“Huh”(mendengus, mengipasi tubuhnya).
Bu Tari : “Anda tahu,bahwa menghargai orang
lain itu perlu.Tapi anda tidak mengujarkan hal
ini pada Alle. Ia rusak kerena Anda.Padahal nama anda sendiri adalah Jumirah, nama asli orang Indonesia.Anda juga
masih akan menjadi wanita desa bila anda tidak
menikah dengan Kolonial Houtman.”
Mrs. Jumirah :
“Hanya itu?”
Bu Tari : “Hanya itu,saya hanya ingin
bilang,Poni itu lebih tangguh dari anak anda yang cengeng itu.Jika anda mau tahu siapa
harapan bangsa ini…Ponilah orangnya. Permisi.”(berjalan keluar meninggalkan
ruangan).
Mrs.Jumirah :
(menoleh ke arah Alle,diam sejenak) “Alle,besok kamu harus minta maaf pada pemulung itu.Ayo pulang”(menggandeng
tangan Alle,keluar ruangan)
Alia : “Lho,Tante….Aku gimana?”(mengejar
mereka).
Adegan 8
Sudah dua minggu lebih Poni tidak masuk sekolah.Ia hanya melakukan
tugasnya sebagai pemulung.Kadangkala Bu Tari memergokinya sedang mengumpulkan
sampah. Tapi ia hanya berlari.Menolak untuk bertemu.
Bu Tari :
“Poni!!!”
Poni : (berlari pergi)
Di kelas Bu Tari kebingungan,Ia hanya mengajar seadanya tanpa
diselingi nasehat-nasehat yang biasa ia tuturkan pada anak-anak.Sikapnya dingin
kepada Alle dan Alia.
Alle : “Bu Guru…”
Bu Tari : (meghindar,pura-pura tidak dengar)
Alia : “Kami minta maaf.Maaf,Bu,…”
Bu Tari : (menoleh)
Alle : “Kami sadar kalau kami salah.Kami
juga akan minta maaf pada Poni. Mami bilang, ia mau membiayai sekolah Poni
dan kakaknya. Asalkan,mereka diizinkan tinggal bersama ibu.”
Bu Tari :
“Benarkah ?”
Alia & Alle : (mengangguk).
Bu Tari :
(merangkul mereka) “Kalian baik sekali…Ayo,nanti kta ke rumah Poni” (tersenyum
sumringah).
Adegan
9
Di depan rumahnya,Poni sedang duduk sendiri,ia membuat kerajinan
dari botol plastic bekas.
Poni : “Wah,bosan aku…Di rumah.nggak
sekolah.Mau ikut kaka,tapi tak diizinkan. Kapan kakak pulang ya? Kasihan
kakak,ia pastilelah.Ya Tuhan.. Aku sayang Kak Pono.”(berguman sendiri
sambil menggunting botol plastik).
Alia : “Assalamu’alaikum !”(tiba-tiba
datang)
Poni : “Ka…kalian,kakak juga.Apa yang
kalian lakukan disini?”(ketakutan)
Pono : “Tenang,Dik”(tersenyum)
Alle : “Maafkan kami,kami salah.”
Mrs.Jumirah :
“Iya,Nak. Maafkan Tante juga ya?” (menghampiri Poni,berlutut di sampingnya)
Bu Tari
: “Kami membawa kabar gembira untukmu.”
Mrs.Jumirah :
“Mulai sekarang,Tante yang akan membiayai hidup kamu,juga kakakmu.” (menoleh ke
arah Pono) “Kalian bisa sekolah,tanpa harus jadi pemulung lagi.”
Bu Tari :
“Ya,kalian akan tinggal bersama saya.”
Poni : “Benarkah?”(menoleh ke kakaknya)
Pono : (menganggguk dan tersenyum)
Poni : “Tapi kenapa?Kalian kan
membenciku..”
Alia : “Maaf,kami sadar kalau kami
salah,Poni…Tapi kami ingin belajar berteman denganmu.”(menghampiri
Poni,berlutut di sampingnya)
Alle : “Ya,kan semboyan bangsa kita adalah Bhinneka Tunggal Ika,meski
berbedakita tetap satu. Maafkan aku ya?”(berlutut di dekat Poni)
Poni : (memandang Pono)
Bu Tari : “Pono,ayo
sini”(menunjuk tempat di sebelahnya)
Pono : (menghampiri Bu Tari,ikut berlutut)
Mrs.Jumirah :
“Kalian mau kan,kalau mulai sekarang kita berdamai? Dan menjadi keluarga?” (memandang
Pono dan Poni satu persatu)
Bu Tari :
“Ah,terimakasih Tuhan.”(menengadah ke atas,memeluk Alia yang ada di sampingnya).
“Mulai sekarang,aku adalah ibu kalian.”(mengusap kepala Pono dan Poni).
~SELESAI~